Pages

Friday, August 13, 2010

Beginilah Ramadhan Menyapa Kita...


Seolah-olah Ramadhan berkata kepada kalian...

Allah swt membanggakan kalian.
Dari Ubadah bin Shamit, Rasulullah saw bersabda, ”Ramadhan datang kepada kalian ,bulan yang penuh berkah,pada bulan itu Allah akan memberi naunganNya pada kalian. Dia menurunkan rahmatNya,Dia hapuskan kesalahan-kesalahan dan dia kabulkan doa. Di bulan itu Allah akan melihat kalian berlumba melakukan kebaikan. Allah akan membanggakan kalian (di depan malaikatNya). Maka perhatikanlah kebaikan diri kalian kepada Allah, sesungguhnya orang yang celaka ialah pada bulan itu tidak mendapat rahmat Allah. (HR Thabrani)

Mana orang-orang berpuasa?
”Sesungguhnya di syurga ada satu pintu bernama Al-Rayyan,dari pintu ini akan masuk orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat, tidak ada sesiapapun selain mereka yang akan memasuki pintu ini,dikatakan : ”Mana orang-orang berpuasa?” Lalu mereka berdiri ,tidak ada seorang pun selain mereka yang memasuki pintu ini ,jika orang-orang berpuasa telah masuk,maka pintu itu ditutup sehingga tidak ada seorang pun selain mereka memasukinya. (Muttafaqun alaih)

Siapa yang memohon ampun kepadaKu?
Bagaimana jka Allah turun ke langit dunia dan menyeru manusia untuk melakukan ibadah,meminta mereka untuk melakukan seruanNya agar berdoa dan meminta kepadaNya. Allah membuka pintu taubat sampai Allah mengampuni mereka. Namun layakkah kita menolakNya kerana sibuk dengan hal-hal dunia sedangkan kita adalah hambaNya yang mutlak?

Puasa adalah untukKu.
Hadith Qudsi ”Puasa itu untukKu dan aku yang akan membalasnya.” (Muttafaqun alaih) Ganjaran puasa hanya Allah sahaja yang mengetahui. Hanya Allah yang tahu is hati manusia. Hanya Allah yang tahu keikhlasan hambaNya. Maka selayaknya hanya padaNyalah kita berpuasa.

Wahai pemburu kebaikan kemarilah. Wahai pelaku kemaksiatan berhentilah.
Bulan puasa menjadikan bertambahnya kekuatan orang yang beriman dan berkurangnya keinginan untuk melakukan kemaksiatan.
Dalam sebuah riwayat sahabat Salman Al-Farisi radhiyallahuanhu,

Rasulullah saw berkhutbah di hadapan para sahabatnya ,
” Wahai manusia,telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh berkah. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilai(ibadah) di dalamnya lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kebaijkan , dan menghidupkan malamnya sebagai perbuatan sunnah . Siapa mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan(pada bulan itu), seolah-olah ia mengerjakan ibadah wajib pada bulan yang lain. Siapa mengerjakan satu perbuatan wajib , ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran,dan kesabaran itu balasannya syurga, ia(juga) bulan tolong-menolong,di mana di dalamnya rezeki seorang mukmin bertambah. Siapa memberikan makanan berbuka (ifthar) kepada seorang yang berpuasa(di bulan itu) , maka itu menjadi maghfirah(pengampunan) atas dosa-dosanya,penyelamatnya dari api neraka dan ia memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa itu,tanpa mengurangi pahala orrang yang berpuasa sedikit pun.”

Kemudian para sahabat berkata,” Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita memiliki makanan untuk diberikan sebagai makanan pembuka bagi orang yang berpuasa. “

Rasulullah saw berkata, “ Allah memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan makanan berbuka dari sebutir kurma , atau satu teguk air atau sedikit susu. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmah,pertengahannya maghfirah dan akhirnya pembebeasan api neraka.”
(HR Baihaqi)


Aku mencegahnya dari makanan dan syahwat di siang hari.
Dari Abdullah bin Amru ra bahawasanya Rasulullah bersabda. ” Puasa dan Al-Quran memberi syafaat kepada seorang hamba pada hari qiamat . Puasa berkata, ”Wahai Tuhanku,aku telah mencegahnya dari makan dan syahwat di siang hari,oleh itu terimalah syafaatku untuknya. Lalu Al-Quran berkata , ” Wahai Tuhanku, aku telah mencegahnya dari tidur di malam hari,oleh itu,terimalah syafaatku untuknya. ” Rasulullah saw bersabda,”Lalu syafaat keduanya diterima oleh Allah swt.” (HR Ahmad)

Sumber dari buku "Nasihat Ramadhan orang-orang shalih" karya Sulthan Hadi

No comments:

Post a Comment